Pembentukan Bumi
I.
Terbentuknya
Bumi
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh
makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi
tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan
seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi
berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau,
lembah, dan sebagainya. Bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan
bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh
karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya
tata surya kita.
II.
Teori
Terbentuknya Bumi
Teori pembentukan
Bumi
adalah teori yang
diajukan sebagai penjelasan asal usul terbentuknya Bumi.
Berikut beberapa teori
yang dikemukakan para ahli :
•
Teori
ato weebar`s hood
Dari
George Louis Leelere Comte de Buffon mengemukakan bahwa dulu terjadi tumbukan
antara matahari dengan sebuah komet yang
biasa kita sebut planet
•
Teori
Laplace
Pierre
Simon Mrquis De Leplace 1796 mengemukakan Bumi terbentuk dari gugusan gas panas
yang berputar pada sumbunya dan terbentuk cincin – cincin gas yang terlempar ke
luar dan tetap terus berputar cicin gas yang berputar akan mengalami
pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan - gumpalan bola yang menjadi planet
- planet, termasuk Bumi
•
Teori
Planetisimal Hypothesis
Dikemukakan
oleh T.C. Chamberlain dan F. Mouton bahwa planet berawal dari kabut pijar yang
terdapat material padat berhamburan saling tarik menarik dan membentuk gumpalan
besar.
•
Teori
Tidal
James
Jeans dan Haroid Jeffrey 1918 mengemukakan pada permukaan matahari terjadi
proses pasang surut akibat gaya tarik bintang besar yang melintas sehingga
membentuk tonjolan seperti cerutu.Kemudian terputus membentuk tetesan raksasa
dan membeku menjadi planet planet.
•
Teori
Weizsaecker
C.
Von Weizaecker 1940 mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari
yang dikelilingi oleh massa kabut gas.Sebagian besar massa kabut gas ini
terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium, Karena panas matahari
yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya,
sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal,Gumpalan ini akan
menarik unsur - unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya
berevolusi membentuk palnet - planet, termasuk Bumi
•
Teori
Kuiper
Gerald
P. Kuipermengemukakan bahwa pada mulanya ada nabula besar berbentuk piringan
cakram.Pusat piringan adalah promatahari sedangkan massa gas yang berputar
mengelilingi promatahari adalah protoplanet.Dalam teorinya, beliau juga
memasukkan unsur - unsur rigan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang
merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi
dingin.Unsur ringan tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi planet -
planet
•
Teori
Whipple
Fread
L. Whipple mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu
kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan.Debu dan gas yang berotasi
menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat,
sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa.Gumpalan yang padat saling
bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet.
Teori Big Bang
Berdasarkan Theory Big
Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu.
Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya.
Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar
dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa.
Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak
dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan
nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi
Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan
yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk
gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu
membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya,
planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti
sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen
dan belum mengalami perlapisan atau
perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi
yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya
lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel
dalam, mantel luar, dan kerak bumi
III.
Sejarah
Pembentukan Bumi
•
Planet
kita diperkirakan mulai terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu. Sejak itu
penampilan aslinya hampir tidak pernah berubah. bumi ini cocok untuk menciptakan
dan mengembangbiakkan bentuk kehidupan sejak pertama kali terbentuk. Tim
peneliti barat menolak teori tentang bumi seluruhnya diselubungi samudera
sebelum spesies laut pertama menginjak daratan.
= Sejarah pembentukan bumi
berdasarkan zamannya :
a. Masa Arkeozoikum
(4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
b. Masa Proterozoikum
(2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
c. Zaman Kambrium
(590-500 juta tahun lalu)
d. Zaman Ordovisium
(500 – 440 juta tahun lalu)
e. Zaman Silur (440 –
410 juta tahun lalu)
f. Zaman Devon
(410-360 juta tahun lalu)
g. Zaman Karbon (360
– 290 juta tahun lalu)
h. Zaman Perm (290
-250 juta tahun lalu)
i. Zaman Trias
(250-210 juta tahun lalu)
j. Zaman Jura
(210-140 juta tahun lalu)
k. Zaman Kapur
(140-65 juta tahun lalu)
l. Zaman Tersier (65
– 1,7 juta tahun lalu)
= Penjelasan
Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan
Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak
bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini
ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut
kraton/perisai benua.
Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan
kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari
“balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang
menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu
tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.
Batuan tertua tercatat berumur
kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya
Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam
samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah
ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira
3.500.000.000 tahun.
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun
lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan
awal. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer.
Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi
bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Enkaryotes ini
akan menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya akan menjadi binatang.
Menjelang akhir masa ini organisme
lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan
koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil
sejati pertama.
Masa
Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.
Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria”
nama latin untuk daerah Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium
pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrata mulai muncul
pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini
mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum
dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska,
Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit).
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal
bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan.
Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil
yang terpisah.
Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh
munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa
hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral,
Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut)
dan Bryozona.
Koral dan Alga berkembang membentuk
karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit
melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya
Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan
benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.
Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan
kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan
paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut.
Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai
tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia,
Skotlandia dan Pantai Amerika Utara
Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman
perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan
ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan
masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak
menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama
kalinya. Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika
Utara dan Tanah Hijau (Green Land).
Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan
dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi
meningkat dalam jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di
rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu
membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan
untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis
menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan
sebagai batubara.
Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua
di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan
Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm
diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan
ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan
es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan
menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai
terbentuk di bagian utara bumi.
Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat
jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut
berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia
menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang.
Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang
hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem
berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun
terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai
terbentuk di Pangea.
Zaman Jura (210-140 juta
tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit
sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai
daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai
angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati
pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang.
Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada
waktu ini.
Pangea
terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika
Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
zaman
ini merupakan zaman yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic
Park.
Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia
terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada
akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit
dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi
banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh
dari Afrika menuju Asia. zaman ini adalah zaman akhir dari kehidupan
biantang-binatang raksasa.
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan
jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran
besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska
dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan
berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi
tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan
saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala
Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang
lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala
Holosen yang berlangsung sampai sekarang.
Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial).
Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara
ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan
Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim
bumi lebih hangat.
Manusia
purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada
Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala
Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan
flora dan fauna yang hidup sekarang.